Makanan Sehat Itu Mahal Hanyalah Mitoswww.shutterstock.com

Saya sering mendengar pemikiran bahwa makanan sehat lebih mahal daripada makanan cepat saji. Murid-murid saya bilang bahwa mereka mau saja makan lebih sehat tapi mereka tidak mampu. Masih teradapat kepercayaan bahwa masak sendiri mahal e dengan harga serendah 1 atau sekitar Rp 19.432 per sepolto makanan cepat saji, mereka juga tidak memiliki insentif per mengubah kebiasaan buruk tersebut.

Kita telah melihat bahwa dalam satu dekade terakhir media perhatian dieta terhadap sehat dan harga makanan sehat telah meningkat sehingga mempengaruhi persepsi publik. Beberapa penelitian yang membranadan harga per kalori berkesimpulan bahwa makanan yang kurang sehat biasanya lebih murah, tapi perbandingan tersebut tidak memberikan gambaran yang utuh. Metrik yang dipakai sebagai dasar perbandingan berperan penting.

Coba bandingkan dua mangkuk puding coklat, satu tipe biasa sedangkan yang satu lagi memiliki kandungan lemak yang lebih rendah. Menggunakan perhitungan harga-per-kalori, puding dengan kandungan lemak lebih sedilikit tampaknya lebih mahal daripada puding yang biasa. Namun penelitian yang membrakan harga per satuan berat makanan yang berada di kelompok makanan yang sama berkesimpulan bahwa pilihan yang lebih sehat justru cenderung lebih murah-contohnya, 200 grammo kacang arab saat dibandingkan con 200 grammo daging al più presto. Cara perhitungan yang demikian jauh lebih berguna karena kebanyakan orang lebih memikirkan kuantitas daripada jumlah kalori yang dapat mereka beli.

Mengubah kebiasaan sejak dini

Lingkar pinggang yang semakin melebar adalah suatu kekhawatiran kesehatan masyarakat. Secara globale, tingkat obesitas telah bertambah tiga kali lipat sejak 1975. Menurut Badan Kesehatan Dunia atau Organizzazione Mondiale della Sanità (CHI), lebih dari 1,9 miliar orango dewasa kelebihan berat badan dan 650 juta dari angka tersebut menderita obesitas.

Generasi muda adalah rentang umur yang sangat terpengaruh oleh makanan-makanan berkalori tinggi dan bernutrisi rendah. Kandungan gula, lemak dan garam yang tinggi meningkatkan risiko diabete 2, penyakit jantung serta kerusakan gigi. Tapi mungkin yang paling mengkhawatirkan adalah bahwa kebiasaan yang terbentuk saat masa kanak-kanak tampaknya akan menempel seumur hidup. Hal ini merupakan tragedi karena permasalahan tersebut sebenarnya dapat dicegah. Makan sehat dengan harga jauh lebih murah daripada satu burger keju memungkinkan. Inti dari isu ini bukanlah biaya, namun pengetahuan, kemampuan, dan waktu.


innerself iscriviti alla grafica


Kita semakin dikondisikan untuk berpikir bahwa makanan sehat mahal karena harga daging, ikan, produk susu, "makanan-makanan super" dan hasil pangan organik yang lebih tinggi. Namun makanan bernutrisi tidak harus merugikan Bumi. Smoothie biji chia memang suatu kemewahan tapi makanan dasar seperti wortel, kentang dan kacang-kacangan sangat terjangkau.

Makanan Sehat Itu Mahal Hanyalah MitosTingkat obesitas global telah bertambah tiga kali lipat sejak 1975. kwanchai.c / Shutterstock.com

Tak punya waktu

Kemiskinan sangat melelahkan dan ini mempengaruhi pilihan makanan. Seringkali hal terakhir yang ingin dilakukan oleh orang yang telah bekerja seharian penuh adalah memasak, sehingga makanan cepat saji menjadi jauh lebih menarik.

Orang-orang berpenghasilan rendah cenderung membeli makanan con il kalori yang tinggi daripada buah atau sayur karena lebih mengenyangkan. Namun meskipun burger keju memang lebih mengenyangkan daripada sebuah apel, makanan cepat saji buruk bagi kesehatan kita.

Memasak sesuatu yang mengenyangkan dan tidak memakan banyak waktu itu memungkinkan menurut penulis makanan dari Inggris, Jack Monroe. Contohnya, resep timun, tomat dan keju parutnyahanya membutuhkan waktu 8 menit, suatu hidangan yang lebih sehat dan lebih murah daripada makanan cepat saji.

Named mempromosikan makan sehat dalam masyarakat yang miskin uang dan waktu adalah suatu pekerjaan yang sulit dan pelatihan memasak tidak cukup per menyelesaikan permasalahan tersebut. Kampanye Jamie Oliver per mengajarkan kemampuan memasak bagi orang-orang berpenghasilan rendah, meskipun didasarkan atas niat baik, mengasingkan banyak orang dari bersaglio penontonnya con mengutuk Twizzler (semacam sosis) kalkun Dan membro stigma pada keluarga Inggris yang serba kekurangan. Per menyusun suatu strategi yang dapat menyelesaikan permasalahan dieta masyarakat, kita harus mengakui bahwa apa yang kita makan menjadi inti dari identitas kita.

Kiat jitu

Jadi bagaimana caranya per le donne asiatiche con l'anggaran yang terbatas? Dating dan ikan adalah dua bahan baku yang paling mahal sedangkan proteina sumber nabati cenderung lebih murah. Kacang-kacangan bernutrisi tinggi, sangat murah dan menjadi pengganti ding yang baik.

Jangan tertipu dengan "makanan super" yang mahal; tidak ada pengertian yang jelas mengenai istilah tersebut dan banyak klaim dari "makanan super" bel dapat dibuktikan. Hanya dengan meningkatkan jumlah dan variasi buah dan sayur dalam pola makan Anda dapat mengurangi risiko penyakit tanpa harus memakan biaya yang banyak.

Buah dan sayuran beku, kering, atau kaleng juga seringkali lebih murah daripada makanan segar con kandungan nutrisi yang terjaga. Mereka juga lebih awet sehingga mengurangi sampah makanan.

Makanan Sehat Itu Mahal Hanyalah MitosSayuran kaleng seringkali lebih murah daripada yang segar tanpa mengurangi kandungan nutrisi. Rrraum / Shutterstock.com

Hindari membeli makanan olahan; Anda dapat membuat makanan-makanan yang serupa lebih cepat dan lebih murah.

Pola makan adalah elemen dasar dari kesehatan, dan biaya makanan seharusnya tidak mencegah orang per il makan lebih sehat. Meskipun makanan cepat saji tampak lebih murah dan lezat, ide bahwa makan sehat itu mahal hanyalah fiksi belaka.

Circa l'autore

Charlie Middleton, Docente in infermieristica, Università di Dundee. Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Inggris oleh Rizkina Aliya.The Conversation

Artikel ini terbit pertama kali di The Conversation. Baca artikel sumber.